Rabu, 04 Desember 2013

Safety first

Perusahaan yang sehat akan melakukan tindakan pencegahan yaitu safety first K3 dan program 5 S, agar tercipta iklim yang sehat dalam pekerjaan.



Area kerja yang selalu menjaga safety first K3 dan 5 S, akan membuat aman pekerja dan hasil kerja pun akan mencapai target yang diinginkan perusahaan. 



Stock limbah apakah aman atau bencana?

Stock limbah


 

Perusahaan yang tidak berfikir panjang, hanya keuntungan yang difikirkan dan selalu curiga terhadap bawahannya (= otomatis pernah melakukan), akan menganggap stock limbah aman.

Amankah menurut anda ? atau bencana ?




Dokumentasi di atas bukanlah latihan pemadam kebakaran, namun sebagian dokumentasi dari sekian banyak pabrik yang kebakaran akibat manajemen yang tidak peka, tidak teliti dan hanya memikirkan keuntungan pribadi. Bukan tidak mungkin, baru-baru ini di bagian barat Indonesia ada pengusaha pabrik busa yang alasannya bangkrut, kemudian membakar pabriknya sendiri untuk mendapatkan asuransi. 



Selasa, 03 Desember 2013

Limbah busa - busa roll

Ada yang sedikit menarik disini, dari sekian banyak perusahaan ada yang orientasinya mencetak busa silinder, tidak berbentuk kubus / bal. 
Hasil busa tersebut lalu di bor tengahnya sebagai as, lalu di proses dalam mesin pilling. Hasil proses ini menghasilkan busa dalam bentuk roll yang ukurannya relatif misalkan : p = 50.00m, l = 2.40m, t = 1 sd 5cm dan berat kira-kira 30kg

Jika hasil busa roll tersebut tidak standard, maka tidak akan bisa digunakan untuk produksi. Perusahaan ini akan menjadikan busa roll tersebut sebagai limbah (perusahaan menjaga mutu / kualitas standarisasi ISO).

Busa roll


Limbah busa roll ini akan dijual dengan harga limbah kepada industri kecil yang nantinya akan dikelola menjadi kasur murah, sofa, mattras, dsb.



Limbah busa - busa potongan

Hasil busa juga akan dipotong vertical sesuai order produksi, hasil vertical ini juga akan menghasilkan limbah busa potongan.


Limbah busa potongan akan dimanfaatkan lagi oleh pabrik pengolahan rebonded. Sedangkan untuk industri kecil, limbah busa potongan ini bisa dipakai untuk kasur murah, boneka ataupun bantal.



Limbah busa - busa daging atau busa lembaran

Busa yang sudah dipotong horizontal sesuai ketebalannya, akan berukuran 2m x 1m x t atau 2m x 1m x t sesuai order produksi. 

Hasil busa lembaran tersebut yang tidak standard dengan order produksi tidak akan dipakai, ini juga limbah produksi, yang bisa dimanfaatkan kedua belah pihak, yaitu perusahaan (dengan menjual akan mendapatkan nilai ekonomis) dan industri kecil (sebagai pembeli dan yang memanfaatkan pengolahan limbah tersebut).

Busa daging atau busa lembaran



Busa daging atau busa lembaran tersebut oleh industri kecil biasanya akan digunakan untuk pembuatan furniture sofa, mattras dsb.



Limbah busa - busa kulit

Busa pada awalnya akan dikelola dengan memotong bagian paling atas, supaya busa tersebut berbentuk presisi segi empat kubus atau dalam hal ini sering disebut bal. Irisan paling atas itulah salah satu limbah busa yang sering disebut busa kulit / batok atas. Sedangkan pada akhir proses potong horizontal, bagian paling bawah busa tersebut adalah kulit bawah yang juga merupakan limbah busa.

Busa kulit atas / batok atas dan busa kulit bawah
Busa kulit atau kulit busa adalah: irisan busa pada kulit paling atas dan kulit paling bawah.

Jadi busa kulit tersebut terbagi menjadi 2 bagian:
1. Kulit atas / batok atas;
2. Kulit bawah.

Perusahan produksi busa, bisa menjual limbah busa yang dinamakan kulit busa kepada industri kecil seperti pembuat furniture sofa. Keuntungan perusahaan tersebut tidak beresiko dampak negatif tadi dan tentunya busa kulit tersebut masih mempunyai nilai ekonomis baik bagi perusahaan maupun bagi industri kecil.

Jika perusahaan berfikir efisiensi terhadap kulit busa ini, maka pokok bahasan kita akan kembali ke awal. Justru akan banyak menimbulkan dampak negatif, malah yang lebih menyedihkan, hasil produksi perusahaan tersebut terkesan seperti tambal sulam dengan kualitas menjadi turun. Bagaimana standarisasi ISO bisa diterapkan dengan baik dan benar di perusahaan tersebut? Terkesan serakah mencari keuntungan, bisnis yang tidak sehat.



Pabrik busa

Area produksi busa:



Hasil produksi busa yang belum di olah:



Hasil produksi busa yang sudah di olah dan limbah:




Seperti yang terlihat di atas, pengolahan busa hasilnya sudah maksimal, limbah busa yang harus dikelola pun cukup banyak. Konsentrasi perusahaan ke hasil produksi busa untuk pencapaian target harus lebih fokus supaya misi produksi perusahaan konsisten. Pengelolaan limbah sebaiknya dilakukan melalui pembersihan limbah yang resikonya kecil namun mendapatkan hasil.



Rekondisi Manajemen Konflik

Manajemen perusahaan terkait, sering menginstruksikan agar limbah hasil produksi di perusahaan tersebut “dibersihkan”, supaya area safety. 
Tidak 100% instruksi tersebut bersih, konotasi dari kata dibersihkan tersebut adalah upaya diberlakukannya Manajemen Konflik. Menyikapi konotasi kata tersebut sebaiknya harus jeli dan hati-hati, mengapa demikian? Ada berbagai kepentingan dan banyak orang bermain disini.

Makna instruksi limbah dibersihkan:
1. Manajemen selalu menginginkan area perusahaannya bersih dari limbah. Konotasi dalam kalimat ini bisa positif ataupun negatif;
2. Manajemen menginginkan limbah diproses lagi sehingga dapat dimanfaatkan (= efisiensi atau bencana);
3. Manajemen menginginkan limbah tersebut dijual sehingga ada pemasukkan bagi perusahaan tersebut;
4. Dijualnya limbah akan menambah daftar kecurigaan bagi si penjual, mengapa? Karena manajemen atau sang instructor juga ingin "dapat bagian dari penjualan limbah tersebut". Atau biasanya si instructor sudah pernah melakukan hal demikian.

Sebaiknya pengelolaan limbah dilakukan dengan positif, bersihkan area daripada perusahaan bersih oleh bencana akibat limbah tersebut. Percayalah, manajemen merasa lebih baik karena power / kekuasaannya dimanfaatkan untuk mencari untung sendiri, singkirkan negatif thinking yang ada di kepala, karena urusan manajemen mereka masing-masing (= sudah menjadi watak manusia).